Tahun 2022 ini, Jacob Soetiono genap berusia 71 tahun. Akan tetapi, dia masih mampu bersepeda lebih dari 100 kilometer dalam waktu sekitar 3,5 jam. Ini dilakukan setiap hari Sabtu bersama para pesepeda yang berusia jauh lebih muda darinya. Mereka gowes mengelilingi Jakarta dan sekitarnya.
Jacob juga masih mampu berenang sejauh 1.000 meter yang ditempuh hanya 23-25 menit. Dia pun sanggup berlari sejauh 21 kilometer. Sudah tujuh kali mengikuti lomba triathlon di sejumlah kota, termasuk di Singapura dan Busselton (Pert, Australia). Bahkan di Busselton dia mengikuti kategori half ironman, yakni Ironman 70.3 meliputi berenang 1.900 meter, bersepeda 90 kilometer dan lari 21 kilometer.
Padahal, sejak usia 25 tahun, dia menderita gangguan saraf tulang belakang. Bahkan, pada usia 50 tahun, divonis dokter ortopedi bahwa Jacob di ambang kelumpuhan. Tetapi, berkat olahraga yang rutin dilakukan setiap hari, terutama berenang, yoga. lari, bersepeda, bahkan naik gunung vonis invalid itu berubah menjadi ironman. Jacob pun tetap bugar.
Kisah ini tertuang dalam buku biografi hidup sehat dari Jacob Soetiono. Buku yang diberi judul: “Dari Invalid Menjadi Ironman” akan segera terbit dengan tebal sekitar 160 halaman ukuran 19 cm x 25 cm berwarna. Isi buku ini sangat menarik, dan layak menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin hidup sehat, terutama di usia senja. (JANNES EUDES WAWA)