Tahun 2022, Goweslah Semakin Jauh

tanggal:

Share post:

Sejumlah peserta bersiap untuk gowes bareng di Cinere, Kamis (3/12/2021). Foto: dokumen jelajah bike

Kamis, 30 Desember 2021 sekitar pukul 07.00 WIB, puluhan pesepeda dari berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya sudah berkumpul di rumah Octovianus Noya di kawasan Cinere. Hari itu, mereka bersepeda bersama menutup tahun 2021 dengan gembira dan sukacita. Dalam kegembiraan itu ada harapan dan optimisme. Semoga tahun 2022 touring sepeda semakin menggairahkan.

Keinginan gowes tutup tahun 2021 berawal dari diskusi di whatsapp group “Jelajah Komodo”. Salah satu anggota tiba-tiba mengusulkan dibikn gowes tutup tahun. Alasannya, selama 2021, kehidupan umat manusia sungguh memprihatinkan. Terus terbelenggu dalam ancaman wabah Covid-19 sehingga segala lini kehidupan pun lumpuh.

Jadi, perjalanan tahun 2021 perlu ditutup dengan gowes gembira dan bersyukur. Kita perlu mensyukuri masih diberi umur panjang, masih lolos dari serangan wabah Covid-19, diberi kesehatan yang baik dan penuh berkah. Seraya berharap pada tahun 2022, wabah Covid-19 kian menurun agar kehidupan bisa berjalan normal kembali, dan aktivitas ekonomi semakin menggeliat.

Ide tersebut langsung disambut Octovianus Noya. Pesepeda senior ini langsung menawarkan rumahnya sebagai titip kumpul. Satu demi satu pesepeda, terutama yang pernah mengikuti jelajah sepeda menyatakan siap hadir. Ditambah lagi dari komunitas sepeda kamisan sehingga Gowes Tutup Tahun 2021 pun dihadiri sekitar 80 orang. Jumlah yang menyerupai sebuah event touring sepeda.

Dari gang ke gang

Sekitar pukul 07.20 WIB, gowes dimulai dari rumah Papa Raja, panggilan akrab Octovianus Noya, menyurusi sejumlah jalan-jalan kecil dan perumahan menuju ke South City Cinere. Di sana, sudah menunggu 40an pesepeda.

Dengan road captain (RC) Sonny Nilfianto, gowes bersama itubergerak  ke arah Pondok Cabe menyusuri jalan-jalan kecil, bahkan gang perumahan hingga di Sawangan. Jalur yang dipilih tergolong sepi dari lalu lalang kendaraan bermotor sehingga sangat nyaman dan menyenangkan untuk bersepeda.

Persiapan untuk gowes bareng, Kamis (30/12/2021). Foto: dokumentasi jelajah bike

Hanya sekitar lima kali Om Jison ini membawa kami gowes di jalan raya utama. Pilihan itu dilakukan untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Maklum di beberapa titik lalu lintas tetap padat, sebab meski jelang akhir tahun tetapi aktivitas perkantoran tetap berjalan normal. Demi mencegah penularan wabah Covid-19, pemerintah meniadakan libur nasional.

Meski jalan kecil, tetapi selalu ada tempat yang menarik. Para pesepeda sempat melewati Situ Sawangan. Situ ini termasuk salah satu lokasi favorit untuk dikunjungi. Selain menikmati alam yang indah, wisatawan juga sering memancing ikan. Ada usaha budidaya ikan dalam situ tersebut, seperti ikan gurami, ikan mas dan ikan nila.

Situ ini juga memiliki peran vital bagi waga DKI Jakarta, yakni sebagai penyangga banjir ke Jakarta. Itu sebabnya situ ini selalu dirawat dengan baik. Di tepi situ seluas 27 hektar ini tumbuh pohon yang rindang yang menjadi tempat bersantai bagi pengunjung. Kios dan warung pun tersedia.

Kami juga menyinggahi Saung Rooty di Situ Pengasinan, Sawangan. Café kecil ini terbuat dari bambu yang dikelilingi pohon. Suasananya sejuk dan adem dengan tempat nongkrong yang luas. Menu yang ditawarkan bervariasi antara lain ikan bakar, pisang goreng, dan pisang bakar.

“Café ini selalu menjadi tempat favorit para pesepeda yang gowes di Sawangan. Tempatnya adem dan sejuk dengan menu yang menyenangkan. Saya sudah beberapa kali ke sini,” ungkap Feby Sadikin, pesepeda yang berdomisili di Depok.

Jalur jalan kecil yang dilalui bukan berarti bersepeda dengan santai. Sekitar tiga kali kami menghadapi tanjakan yang mengagetkan. Beberapa orang yang tidak siap terpaksa harus turun dan menuntun saja sepedanya.

“Kalau gowes bareng para alumni jelajah memang menunya selalu komplit. Jalan landai, lalu tanjakan halu, kemudian tanjakan edan, lalu turunan panjang. Bikin sebel, tetapi ngangenin. Pingin gowes terus,” kata Yoke Haulani Latif, pesepeda tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Om Jison ini boleh dibilang satu dari sedikit pesepeda yang sangat menguasai jalur untuk bersepeda di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dengan nyaman. Jalur yang dikuasai umumnya jalan-jalan kecil yang bebas dari kendaraan bermotor.

Bahkan, pernah ada teman yang bilang jika mau bikin touring sepeda dari gang ke gang di Jabodetabek serahkan saja kepada om Jison. Urusan jalurnya pasti beres dan menyenangkan.

Sekitar pukul 12.15 WIB, kami pun tiba kembali di rumah Papa Raja. Sang tuan rumah sudah menyediakan aneka makanan yang komplit dan lezat. Ada nasi madura, ada ikan asap yang khusus didatangkan dari Ambon. Ada air kelapa muda, buah anggur, jeruk dan kelengkeng.

Semua bersuka cita untuk menapaki tahun 2022. Foto: dokumen jelajah bke

Octovianus Noya mengatakan dirinya terpanggil untuk menggerakkan Gowes Tutup Tahun karena tahun 2021 wabah Covid-19 telah membelenggu seluruh umat manusia. Puncaknya pada Juni hingga Agustus 2021 melalui virus delta yang menyeramkan. Jutaan orang meninggal, termasuk anggota keluarga terdekat, sahabat dan teman.

“Kita lolos dalam cengkraman wabah itu. Ini yang wajib disyukuri. Gowes bareng ini adalah ungkan rasa syukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup lebih lama lagi. Semoga kita makin rajin gowes sehingga tetap sehat dan Bahagia,” ujarnya.

Octovianus Noya juga melihat perkembangan dunia sepeda yang terus meningkat. Semangat bersepeda kini semakin meluas hingga ke semua kota di seluruh Indonesia. Semangat itu disertai keinginan untuk mengelilingi Nusantara melihat dari dekat keindahan dan keberagaman Indonesia.

“Semangat ini perlu dirawat dan dijaga bersama. Saling mengingatkan dan memotivasi. Semoga di tahun 2022, keadaan yang baik itu terus ditingkatkan. Kita semakin bersemangat untuk gowes ke seluruh penjuru Nusantara,” tegas Octovianus Noya.

Selamat menapaki tahun 2022.Goweslah sejauh mungkin!

JANNES EUDES WAWA
Pengelola Jelajah Bike

https://jelajah.bike/registrasi-susur-borobudur-2021-2/

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related articles

Jelajah Toba Samosir (2), Berbahagia Bersama Om Octo

Oleh: JANNES EUDES WAWA Minggu (29/10/2023) dinihari, kawasan Pangururan, Pulau Samosir dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Menjelang pagi, volumenya...

Jelajah Toba Samosir (1), Nikmati Gowes dan Mandi Hujan

Oleh: JANNES EUDES WAWA Berada di wilayah Danau Toba, Sumatera Utara, pada penghujung Oktober 2023 lalu seolah sedang di...

JCS Surakarta, Berat dan Menantang

Oleh: JANNES EUDES WAWA Comoro Kandang di kaki Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menjelang petang, suhu mulai dingin....

Jangan Lewatkan Drama Balap Sepeda di Surakarta!

Oleh: JANNES EUDES WAWA Dunia balap sepeda sungguh menarik. Aktivitasnya tidak sekedar menguji nyali dan ketangkasan bersepeda, tetapi selalu...