Jelajah IKN, Melihat Kota Sepeda Masa Depan

tanggal:

Share post:

Oleh: JANNES EUDES WAWA

Nusantara, kota masa depan Indonesia di Penajam, Kalimantan Timur kini menjadi magnet baru. Magnet ibu kota negara setelah Jakarta itu kian besar lagi pasca persetujuan DPR dan di lapangan mulai menunjukkan aktivitas pembangunan. Artinya, rencana Presiden Joko Widodo ini tidak main-main. Tidak sekedar wacana.

Kota seluas 256.000 hektar itu dirancang menjadi kota pintar yang berbasis pada hutan dan alam. Sekitar 70 persen wilayah IKN bakal berupa hutan yang ditanami berbagai jenis pohon khas Kalimantan. Hanya 30 persen menjadi kawasan perkantoran, permukiman, perkantoran, kawasan bisnis, dan infrastruktur. Kota ini juga telah dirancangan sedemikian rupa menjadi bebas banjir.

Tugu Titik Nol Nusantara menjadi magnet besar bagi setiap orang yang mengunjungi IKN. Foto: Jannes Eudes Wawa

Sumber energi pun semata-mata berasal dari energi terbarukan. Kota ini pun bakal bebas polusi, sebab mobil dan motor pengguna bahan bakar minyak dilarang beroperasi. Yang lalu lalang di jalan hanya kendaraan listrik, sepeda, serta pejalan kaki. Inilah kota besar yang akan sangat nyaman untuk bersepeda.

Berkali-kali Presiden Joko Widodo menegaskan, pemindahan ibu kota negara sebagai upaya membangun budaya kerja baru. Budaya kerja produktif. Bahkan, lebih dari itu ingin menghadirkan pembangunan yang Indonesia sentris, selalu menunjung tinggi keadilan dan pemerataan ekonomi.

Semua keinginan ini takkan lama lagi akan menjadi kenyataan. Karena di lapangan, pembangunan fisik mulai terlaksana. Maka, menjadi sangat menarik jika sejak dini para pesepeda mulai mendatangi kota impian untuk mengayuh sepeda dengan nyaman dan bahagia itu.

Registrasi Jelajah IKN 2022

Harus berani melangkah

Saat memaparkan tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di depan kalangan investor di Djakarta Theater, Selasa (18/10/2022), Jokowi memulai menyapa dengan menegaskan: “Selama Datang di Masa Depan Indonesia”.

Dalam acara yang juga dihadiri mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair ini, Presiden Joko Widodo menegaskan kembali, “Pemindahan ibu kota negara bukan sekedar memindahkan gedung kementerian. Bukan itu! Bukan juga hanya pindah istana Presiden. Bukan itu! Bukan pula memindahkan Gedung wakil presiden ke Nusantara, juga bukan itu. Bukan fisiknya yang ingin kita pindahkan. Yang ingin kita bangun adalah budaya kerja baru. Mindset baru. Dan IKN sebagai basis ekonomi baru”.

“Indonesia sebagai negara besar harus berani melangkah. Harus berani memiliki agenda besar. Dan ini adalah untuk kemajuan negara kita. Kemajuan bangsa kita. Jika kita tidak berani transformasi dari sekarang sampai kapan pun kita akan sulit menjadi negara maju,” tegas Jokowi.

Jokowi juga meminta kalangan pebisnis agar tidak perlu ragu terhadap kebelangsungan IKN. Alasannya, pemindahan ibu kota negara tersebut telah mendapat persetujuan DPR dan disahkan dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022. Jadi, jangan ragu. Tunggu apa lagi.

Di Kota Nusantara ingin dihadirkan pembangunan yang Indonesia sentris. Mengapa? Karena negeri ini bukan hanya Pulau Jawa, melainkan memiliki 17.000 pulau. Selama ini, ekonomi Indonesia terlalu Jawa sentris. Sekitar 58 persen produk domestik bruto (PDB) ekonomi terpusat di Jawa. Bahkan, 56 persen penduduk Indonesia juga bermukim di Pulau Jawa. Betapa Pulau Jawa sangat terbebani dengan jumlah persoalan yang sangat banyak.

Maka, sudah waktunya perlu adanya kesetaraan pembangunan. Perlu pemerataan pembangunan. Hal itulah yang ingin dihadirkan dan diwujudkan di Kota Nusantara.

Presiden Joko Widodo juga menginginkan Nusantara menjadi kota pintar masa depan yang berbasis hutan dan alam. Sebanyak 70 persen area dari wilayah Kota Nusantara berupa hutan yang ditanami pohon-pohon endemik khas Kalimantan. Kelak Kalimantan kembali menjadi hutan hujan tropis basah. Inilah kelebihan Kota Nusantara. Kelebihan ini yang takkan dimiliki kota lain di dunia.

Hutan wisata Bukit Bangkirai. Hutan seluas 500 hektar ini bakal menjadi bagian dari wilayah IKN. Foto: Jannes Eudes Wawa

Namun Jokowi juga mengakui, pembangunan Kota Nusantara tidak bisa sepenuhnya dibiayai pemerintah. Pembangunan di kota baru ini perlu dilakukan bersama: pemerintah dan swasta. Alasannya, kemampuan keuangan pemerintah hanya 20 persen dan 80 persen diharapkan investasi swasta. Itu sebabnya, pemerintah memberikan keleluasaan bagi para investor menanamkan modalnya di kawasan IKN.

“Investasi terbuka lebar mau investasi di mana. Mau di kawasan inti, ya harga beda. Di finansial center, di kawasan care center, di kawasan education center, housing area dan tourism area silahkan. Saya sampaikan ini kesempatan pertama dan emas yang tidak akan terulang lagi,” kata Jokowi.

Gebrakan Presiden Joko Widodo ini memang membanggakan. Ini adalah terobosan terbesar yang dilakukan pemerintah saat ini, di luar proyek-proyek infrastruktur seperti jalan raya, jalan tol, kereta cepat, moda raya terpadu (MRT) dan lintas rel terpadu (LRT).

Selalu tertunda

Gagasan pemindahan ibu kota negara sebetulnya sudah berkembang sejak masa Presiden Soekarno. Konon, dalam sebuah kesempatan Presiden Soekarno berkunjung ke Jepang. Di sana, para pemimpin Jepang bercerita bahwa saat masih menjajah Indonesia, mereka pernah punya niat untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Alasannya, Jakarta termasuk wilayah rawan gempa, sedangkan Kalimantan merupakan pulau bebas gempa. Pertimbangan gempa juga menjadi alasan pemerintah Jepang memindahkan ibukota negara dari Kyoto ke Tokyo.

Sekembalinya dari Jepang, Presiden Soekarno kemudian meminta dihitung titik tengah Indonesia yang ada di Kalimantan. Ditemukanlah lokasi yang dinamai Palangkaraya. Di titik itu adalah kampung ke-17 dari muara Sungai Kahayan, lalu Kalimantan Tengah menjadi provinsi ke-17. Bung Karno disebut-sebut sebagai pribadi yang cukup fanatik dengan angka 17. Itu sebabnya, Kota Palangkaraya didisain sendiri oleh Bung Karno. Namun, gagasan pemindahan ibu kota negara tidak terwujud.

Saat Soeharto berkuasa juga sempat digulirkan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Jonggol di Kabupaten Bogor. Rencana ini pun tidak tereksekusi hingga Soeharto turun dari jabatan.

Ketika Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pun sempat terhembus kabar tentang rencana pemindahan ibu kota negara. Ada yang mengusulkan di Subang. Ada pula ke daerah lain. Tetapi tidak jauh dari Jakarta. Issu ini juga tidak ditindaklanjuti.

Ketika Jokowi memasuki masa jabatan kedua, barulah gagasan pemindahan ibu kota negara dikerjakan dengan serius. Termasuk pembuatan Undang-Undang yang disetujui DPR. Bahkan, kini telah ditentukan lokasinya, mulai ada pembangunan fisik di lapangan, telah ada badan yang khusus mengelola Kota Nusantara dipimpin Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe.

Lengkapi kenangan

Meski demikian, di kalangan masyarakat masih diliput rasa penasaran. Bahkan, ada pula yang meragukan kebijakan ini tetap berjalan pasca Pemilu 2024 atau setelah Jokowi tidak lagi menjadi presiden. Keraguan ini tentu akan berdampak pada semangat investasi di IKN.

Keraguan itu hanya bisa dijawab melalui dua hal. Pertama, kunjungan langsung ke lapangan untuk melihat dari dekat persiapan dan realisasi pembangunan fisik. Kedua, mendengarkan penjelasan dari pejabat yang berwenang di lokasi IKN. Hal ini sebagai upaya menumbuhkan optimisme dan kepercayaan.

Jelajah Bike, perusahaan penyelenggara event olahraga, terpanggil untuk terlibat melakukan sosialisasi  dan kampanye IKN. Salah satunya yakni menggelar touring sepeda ke IKN dimulai dari Balikpapan pada 10-11 Desember 2022. Event ini akan melibatkan para pesepeda dari berbagai kota di Indonesia.

Dari Balikpapan, peserta terlebih dahulu menyinggahi hutan wisata Bukit Bangkirai di Kabupaten Kutai Kertenagara. Hutan seluas 500 hektar itu merupakan hutan hujan tropis basah. Di situ, ada banyak pohon bangkirai yang usianya lebih dari 150 tahun yang masih berdiri tegak.

Di atas pohon bangkirai dibangun lima jembatan gantung yang menghubungkan  tajuk pohon satu dengan tajuk pohon lainnya. Tinggi jembatan sekitar 30 meter dengan panjang titian 64 meter. Jembatan tajuk ini dibangun sejak tahun 1998. Kawasan hutan wisata ini menjadi bagian dari wilayah IKN.

Melalui touring bernama JELAJAH IKN tersebut para pesepeda akan diajak melihat langsung perkembangan IKN. Di sana, mereka bisa mengukur keseriusan pemerintah dalam merealisasikan program tersebut.

Para pesepeda juga dapat melihat langsung kesiapan di lapangan untuk menjadikan IKN Nusantara sebagai kota masa depan yang modern dan patut dibanggakan masyarakat Indonesia.

Manfaat yang bisa diperoleh adalah menumbuhkan optimisme, kebanggaan, dan kepercayaan. Dari sana, mereka bisa membantu pemerintah menyosialisasikan kepada masyarakat tentang keseriusan membangun ibu kota baru di Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Pewartaaan itu dilakukan melalui lisan, publikasi media massa serta media sosial.

Membuka peluang bagi masuknya investasi swasta di IKN dan sekitarnya, termasuk di Balikpapan. Hal ini dimungkinkan, sebab 65 persen pesepeda yang mengikuti event-event touring sepeda yang dilakukan Jelajah Bike dari kalangan menengah ke atas. Ini akan bisa menjawab harapan dan keinginan Presiden Joko Widodo agar swasta sebanyak-banyaknya berinvestasi di IKN.

Touring sepeda juga telah menjadi bagian dari pengumpulan kenangan hidup. Mengunjungi IKN saat ini yang wajahnya baru tertata dengan adanya monumen Titik Nol Nusantara tentu sangat menarik. Kita hadir kota ini masih berupa hutan belukar.

Mulai tahun 2023, wajah IKN pun bakal berubah sangat cepat seiring pembangunan yang masih di kawasan itu. Ketika kota ini telah menjadi wujud seperti diimpikan, lalu kita pun mendatangi lagi, maka saat itu kita memiliki cerita dan kenangan yang lebih lengkap tentang IKN. Kenangan ini menjadi warisan tidak ternilai bagi generasi kita di masa depan.

Bagi mereka yang pernah bersepeda ke titik terbarat di Sabang, titik tertimur di Merauke, lalu Ndana (Rote) di titik terselatan atau Miangas di utara, maka inilah saatnya melengkapi kenangan dengan bersepeda di IKN. Di sana, ada tugu titik nol Nusantara. Di situlah titik tengah Indonesia!

Titik Nol Nusantara yang dikelilingi pohon-pohon. Foto: Jannes Eudes Wawa

Pelaksana Tugas Bupati Penajam Paser Utara Hamdam menyambut gembira adanya event touring sepeda ke IKN dari Balikpapan. Perjalanan ini tergolong unik, sebab orang mau dari luar Kaltim ingin berwisata ke IKN dengan bersepeda. Bukan tidak mungkin perjalanan ini juga bagian dari survei potensi bisnis.

“Kami senang sekali dan mendukung penuh rencana kegiatan ini. Semakin banyak orang datang mengunjungi IKN, terutama dari kalangan swasta akan semakin bagus. Mereka pasti bukan sekedar jalan-jalan, tetapi juga melakukan survey bisnis. IKN adalah daerah baru dengan masa depan yang luar biasa. Jadi, layak untuk investasi,” kata Hamdam.

Akses juga:

Registrasi Jelajah IKN 2022

 

1 KOMENTAR

  1. Terima kasih atas undangan Jelajah Bike untuk kali ini melihat kota sepeda di ibu kota baru negara di Penajem Paser Utara Kutai Kartanegara Kalimantan Timur sungguh tawaran yg sangat menyenangkan dan selalu ada tantangan didalamnya
    Sayang menjelang akhir tahun karena banyak event lain di Jawa yg telah terdaftar lbh dulu untuk ikut serta maka kesempatan bagus ini terpaksa tdk dpt saya ikuti. Semoga eventnya berjalan sukses dan lancar serta membawa kenangan bagi pesertanya 🤝🚴👍🏼

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related articles

Slottica Jak Wypłacić Pieniądze Horário Para Jogar Fortune

ContentCaracterísticas Principais Do Fortune TigerValores Dos SímbolosJogar Fortune Tiger Grátis (modo Demo): É Possível? Como Resulta O Jogo...

Slottica Jak Usunąć Konto Fácil De Usar

ContentJogo Do Tigrinho OficialSímbolos WildBônus Para Jogar Em Plataformas Com Fortune TigerO Jogo Do Tigrinho Dá Dinheiro Mesmo?...

Slottica Casino Giriş Melhor Para

ContentMelhores Cassinos Para Jogar Fortune Tiger No BrasilFortune Tiger: Teste A Sua Sorte No Jogo Do Tigrinho OnlineComo...

Slottica Casino: 50 Free Spins Aumentar Suas Chances

ContentQuais São Os Recursos E Benefícios Do Site M Million 777 Slots Com? 📱 Como Jogar O Game...