Menanti “Diplomasi” Sepeda Royke Lumowa di Manado

tanggal:

Share post:

Irjen Polisi Royke Lumowa

Nama Inspektur Jenderal Royke Lumowa sudah sangat populer di kalangan para pesepeda di Tanah Air. Popularitas jenderal polisi bintang dua ini bukan semata-mata karena dia maniak sepeda dan selalu mengikuti event-event touring sepeda. Tetapi lebih karena sikapnya yang humanis, tegas, suka menolong, dan kedekatannya dengan para pesepeda tanpa memandang status sosial.

Sebut saja, Jelajah Sepeda Manado-Makassar (JSMM) yang dilakukan harian Kompas pada tahun 2014. Saat itu, Royke yang masih bertugas di Kemenko bidang Politik, Hukum dan HAM rela mengambil cuti selama 14 hari demi mengikuti perjalanan bersepeda yang menempuh jarak sekitar 1.600 kilometer tersebut.

“Saya orang Manado, tetapi lahir dan besar di Makassar. Sejak kecil, saya hanya naik pesawat jika bepergian dari Makassar ke Manado atau sebaliknya. Lalu, tiba-tiba Kompas membuat jelajah sepeda dari Manado ke Makassar, saya merasa tertantang untuk mengikuti. Maka saya rela ambil cuti demi mengikuti event yang langka ini,” kata Royke ketika itu.

Selain JSMM, Royke juga mengikuti hampir semua event jelajah sepeda yang digelar harian Kompas, seperti Jelajah Sepeda Sabang-Padang, Jelajah Sepeda Flores, Jelajah Sepeda Papua, serta beberapa perjalanan bersepeda jarak pendek yang menghabiskan waktu tiga hari. Di luar itu, Royke juga mengikuti Bali Audax, Bromo Audax, Tour de Borobudur, dan lainnya.

“Bersepeda sudah menjadi bagian yang sulit terpisahkan dari hidup saya. Bersepeda bukan hanya untuk sehat, tetapi untuk mengurangi polusi udara, bahkan menjadi bagian dari pergaulan sosial. Melalui bersepeda, saya bisa dengan mudah dekat dengan bawahan tanpa jarak. Begitu pula dengan masyarakat,” ungkap Royke.

Royke Lumowa bersama peserta dari berbagai komunitas dalam Tour de Teluk Cenderawasih pada awal Mei 2016

Khusus kesehatan, Royke merasakan betul manfaat bersepeda. Saat mengikuti event Bali Bike tahun 2013 yang dilakukan harian Kompas, dia mengenakan jersey ukuran XXL. Dia sepertinya sadar betul tubuhnya kegemukan.

Setelah event itu, dia terus meningkatkan frekuensi bersepeda. Berkali-kali dia bersepeda ke kantornya di Kemenko Politik, Hukum dan HAM di Kawasan Monas. Hasilnya mulai nyata. Saat itu JSMM, ukuran jerseynya turun setingkat menjadi XL. Ukuran ini bertahan hingga awal bertugas di Papua Barat sebagai Kapolda pada akhir tahun 2015.

Namun, saat Tour de Teluk Cenderawasih pada awal Mei 2016, ukuran jersey Royke telah menjadi L, dan beberapa bulan berikutnya berkurang lagi menjadi M. “Sekarang saya sudah pakai jersey M,” tutur Royke dengan bangga. Ukuran ini terus bertahan hingga saat ini.

“Diplomasi” Sepeda

Sadar betapa besar manfaat bersepeda, Royke pun menjadikan olahraga ini sebagain bagian dari pendekatannya saat pertama kali bertugas di tempat yang baru. Melalui bersepeda, dia dengan mudah membangun relasi dengan seluruh staf dan bawahannya, dan mempererat hubungan dengan para pejabat instansi lainnya, serta masyarakat setempat.

Royke Lumowa di tengah anak-anak Papua Barat dalam Tour de Teluk Cenderawasih pada Mei 2016

Saat pertama kali menjadi Kapolda Papua Barat pada akhir 2015, Royke langsung menggelar Tour de Teluk Cenderawasih pada awal Mei 2016 yang mengambil rute Manokwari-Teluk Bintuni. Ini adalah event touring sepeda yang pertama kali dilakukan di Papua Barat. Saat itu hanya segelintir orang di Manokwari yang bersepeda. Di kalangan polisi pun sama. Sekitar 300an orang mengikuti acara itu, dimana sebagian besar datang dari luar Papua Barat, seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Banten, Semarang, Surabaya, Manado, Makassar dan Batam.

Melalui event itu, minat masyarakat Manokwari, Sorong dan kota lain di Papua Barat untuk bersepeda terus meningkat. Apalagi, hampir setiap akhir pekan diajak Kapolda untuk bersepeda ke berbagai jalur yang menantang. Tak jarang pula sebagian warga Papua Barat mulai berani mengikuti event sepeda di Sulawesi, Jawa, Bali, dan Lombok.

Saat menjadi Kepala Korlantas Polri pada Desember 2016-Agustus 2018, digelar juga gowes bareng di Kawasan Sirkuit Sentul. Sekitar seribu pesepeda hadir. Mereka bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga dari Manokwari, Manado, Makassar, Bandung, Surabaya, Jayapura, dan kota lainnya. Di luar itu, ada event-event bersepeda skala kecil melibatkan pihak Korlantas dengan komunitas tertentu.

Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) dari Korlantas Polri mengikuti Tour d’ Ambon Manise pada November 2018

Begitu pula saat menjabat Kapolda Maluku, Royke sudah dua kali menggelar Tour de Ambon Manise (TDAM) yakni pada November 2018 dan Oktober 2019. TDAM termasuk event olahraga skala besar yang digelar wilayah itu. Tahun 2019, peserta mencapai 550 orang. Sekitar 250 orang di antaranya berasal dari luar Maluku. Keberhasilan itu  membuka mata Pemerintah Provinsi Maluku menjadikan TDAM sebagai event tahunan kolaborasi Pemprov dan Polda Maluku.

Sejumlah pesepeda dari Kelapa Gading, Jakarta sedang bersiap mengikuti Tour d’ Ambon Manise tahun 2018

Kini, Royke telah dipercayakan menjadi Kapolda Sulawesi Utara. Sambil menunggu serah terima jabatan, para pesepeda pun mulai berharap Royke Lumowa terus melakukan “diplomasi” sepeda di Sulawesi Utara, seperti yang pernah dilakukan di Papua Barat dan Maluku. Menyebarkan kebaikan bagi masyarakat dan negara melalui bersepeda.

Dalam whatsapp group Komunitas Kompas Bike yang juga diikuti Royke, para anggota group langsung “menggosok” dilakukan touring sepeda di Sulawesi Utara seperti yang pernah dia lakukan saat di Papua Barat dan Maluku. Sambil memberi ucapan selamat, ada yang langsung mengusulkan agar event “diplomasi itu digelar pada awal April atau sebelum memasuki bulan puasa. Ada lagi yang mengharapkan dilakukan pada pertengahan Juni atau setelah Oktober 2020.

“Sudah lama banget saya ingin bersepeda di Manado dan sekitarnya. Tetapi, niat itu selalu gagal. Moga-moga dengan Pak Royke jadi Kapolda Sulut akan ada event sepeda yang menarik di Manado sehingga impian saya pun bisa terwujud dalam tahun ini,” ujar Vera Rumampouw, perempuan asal Jakarta yang hobi olahraga di luar ruangan, seperti bersepeda, lari dan naik gunung.

Setelah melewati sehari pascapengumuman mutasi dari Mabes Polri itu, Royke akhirnya menjawab “gosokan” anggota WAG Kompas Bike. “Aduuh terima kasih banyak teman-teman atas doa dan ucapannya. Semoga kita semua sukses dan bahagia. Siap-siap Tour de Manado ya,” timpal Royke.

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related articles

Jelajah Toba Samosir (2), Berbahagia Bersama Om Octo

Oleh: JANNES EUDES WAWA Minggu (29/10/2023) dinihari, kawasan Pangururan, Pulau Samosir dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Menjelang pagi, volumenya...

Jelajah Toba Samosir (1), Nikmati Gowes dan Mandi Hujan

Oleh: JANNES EUDES WAWA Berada di wilayah Danau Toba, Sumatera Utara, pada penghujung Oktober 2023 lalu seolah sedang di...

JCS Surakarta, Berat dan Menantang

Oleh: JANNES EUDES WAWA Comoro Kandang di kaki Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menjelang petang, suhu mulai dingin....

Jangan Lewatkan Drama Balap Sepeda di Surakarta!

Oleh: JANNES EUDES WAWA Dunia balap sepeda sungguh menarik. Aktivitasnya tidak sekedar menguji nyali dan ketangkasan bersepeda, tetapi selalu...